IDENTIFIKASI MODAL SOSIAL PETANI PENERIMA DANA PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN (PUAP) DI KECAMATAN NANGGALO KOTA PADANG
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifkasi karakteristik petani penerima dana PUAP dan mendeskripsikan modal sosial yang terjadi pada petani di dalam kelompok tani yang tergabung dalam Gapoktan Kecamatan Nanggalo. Penelitian ini dilakukan di Gapoktan Sarumpun Boneh Kelurahan Surau Gadang, Gapoktan Gunung Kaciak Jaya Kelurahan Kampung Olo, Gapoktan Sepakat Kelurahan Kurao Pagang dan Gapoktan Harapan Jaya Kelurahan Gurun Laweh Kecamatan Nanggalo Kota Padang pada Bulan Januari sampai Februari 2018. Metode penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan jumlah sampel 79 orang petani padi sawah. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data skunder. Analisis data menggunakan skala Likert. Hasil penelitian diperoleh bahwa karakteristik petani penerima dana PUAP di Gapoktan Kecamatan Naggalo adalah 1) umur petani mayoritas antara 44-58 tahun sebanyak 40 orang (50,63%); 2) jenis kelamin dominan perempuan sebanyak 47 orang (59,49%); 3) pendidikan dominan adalah tamat SMA sederajat sebanyak 45 orang (59,96%); 4) jumlah anggota keluarga mayoritas ≤4 orang sebanyak 56 orang (70,89%); 5) luas lahan antara 0,25-0,50 sebanyak 64 orang (81,01%); 6) pengalaman berusahatani paling banyak berkisar 14-22 tahun sebanyak 31 orang (39,24%); dan 7) status kepemilikan lahan mayoritas adalah milik sendiri sebanyak 58 orang (73,42%). Modal sosial (kepercayaan, norma sosial dan jaringan sosial pada petani penerima dana PUAP di Gapoktan Kecamatan Nanggalo termasuk dalam kategori tinggi. Tingkat kepercayaan, norma sosial dan Jaringan sosial dalam kondisi baik. Hal ini pertanda bahwa modal sosial dalam setiap Gapoktan di Kecamatan Nanggalo begitu kuat. Petani yang tergabung di Gapoktan di Kecamatan Nanggalo penerima dana PUAP bisa menggunakan dana tersebut sebaik mungkin sehingga kendala pertanian bisa teratasi.