PENGARUH PEMANGKASAN PUCUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum L)
Abstract
Penelitian telah dilaksanakan di Jorong Taluak Dalam, Kecamatan Lembah Gumanti, Nagari Alahan Panjang, Kabupaten Solok, mulai bulan Maret sampai September 2019. Tujuan dari penelitian adalah untuk mencari atau menentukan teknik pemangkasan yang tepat dalam budidaya tanaman cabai sehingga pertumbuhan dan hasil tanaman cabe merah meningkat. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan, sehingga diperoleh 24 satuan percobaan. Jumlah tanaman dalam satuan percobaan adalah 6 tanaman yang ditanam dalam polibag, masing-masing polibag ditanam 1 batang tanaman cabai. Jumlah tanaman seluruhnya 24 x 6 = 144 tanaman. Untuk setiap satuan percobaan dipilih 3 tanaman untuk dijadikan tanaman sampel. Dari hasil pengamatan dianalisis secara statistika dengan sidik ragam (uji F). Jika F-hitung > F-tabel 5%, maka perbedaan antara perlakuan diuji dengan uji lanjut Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf nyata 5%. Sebagai perlakuan yaitu: A = Kontrol (tanpa pemangkasan), B = Dipangkas pucuk pada umur 21 hari setelah tanam, C = Dipangkas pada cabang kedua, D = Dipangkas pada cabang ketiga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Berbagai pemangkasan yang telah dilakukan terhadap tanaman cabai merah memperlihatkan pengaruh berbeda nyata pada semua pengamatan, seperti: tinggi tanaman, jumlah cabang, umur berbunga, jumlah buah pertanaman, berat buah pertanaman. Pemangkasan tidak berpengaruh terhadap panjang buah pada tanaman cabai merah, (2) Pemangkasan pada cabang ketiga (D) memperlihatkan hasil yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah. Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan untuk melakukan pemangkasan cabai pada cabang ketiga karena memiliki hasil produksi yang terbanyak.